Matius 5:13-16 "Pemuda Bangsa Menjadi Garda Dunia"
Jumat, 15 Februari 2019
Selasa, 06 November 2018
Air Penting Bagi Kehidupan Manusia
Refleksi
Firman Tuhan Dengan Keyakinan dan Contoh yang Kuat
Minggu,
26 september di Gereja Christus, Schwelm
(Injil Yohanes, 4:5-29)
Ilustrasi air (Foto:Ist)
Oleh : Pdt.Rainer
Schumacher
Seorang petani memiliki seekor kuda, kuda itu sangat
keras kepala, dan pada suatu hari kuda itu menolak untuk minum. Petani itu
selalu menaruh ember dengan air di depannya, akan tetapi kuda itu terus menerus
menolak. Petani takut, jangan sampai kuda itu meninggal, akhirnya ia
mendapatkan jalan keluar mengenai masalah ini.
Jalan keluarnya akan disampaikan pada akhir khotbah
ini.
Sebagai manusia sering kami kepala keras sama seperti
kuda itu. Kami menolak apa yang paling penting untuk hidup kita. Atau kita
seperti petani itu. Kita tahu apa yang baik untuk sesama manusia akan tetapi
sesama itu menolak untuk menerima pemberian kita.
Ada orang yang tidak menyadari atau merasa haus akan
Tuhan, namun mereka senang dengan
berbagai hal lain dalam dunia ini. Mereka tidak menyadari betapa
pentingnya hubungan dengan Tuhan untuk kehidupannya. Bagaimana kita bisa
menyadarkan dan meyakinkan mereka, bahwa Tuhan sangat penting untuk kehidupan
mereka?
Kalau saya melihat teman-teman kita dari Papua yang
hadir di gereja ini, saya heran sekali. 50 tahun lalu mereka belum mengenal
siapa itu Tuhan Yesus Kristus.
Tetapi melalui pelayanan dari keluarga Zöllner yang kemudian dilanjutkan
oleh keluarga Reuter, Injil masuk dan meniadakan banyak hal yang tidak
baik, misalnya perang antar suku. Orang Papua mengalami Injil seperti satu
pembebasan dari berbagai hal yang mengikat mereka.
Dalam ceritera Alkitab tentang pertemuan Yesus dengan
satu perempuan Samaria di pinggir sumur, Yesus meyakinkan perempuan itu bahwa
haus akan Tuhan itu penting bagi kehidupannya. Perempuan itu disingkirkan oleh
masyarakat di sekitarnya, karena cara
hidupnya – dia kawin cerai beberapa kali,
suaminya ada lima atau enam orang.
Dalam tarian tentang burung Cenderawasih, kami juga
melihat bahwa orang Papua disingkirkan di dalam negeri mereka sendiri, mereka
dibunuh dan alamnya dihancurkan serta dirampas.
Yesus meminta dari perempuan itu, tolong berikanlah
Aku air. Yesus betul-betul haus. Air menjadi tema pertemuan pemuda Jerman dan
Papua dalam minggu-minggu ini.
Yesus mulai bicara dengan perempuan itu tentang air,
tetapi bukan tentang air minum yang biasa, Yesus berkata: ”Jikalau engkau tahu
siapakah Dia yang meminta air dari padamu, niscaya engkau telah meminta
kepadanya dan Ia memberikan kepadamu air hidup.”
Perempuan itu merasa bahwa Yesus seorang yang luar
biasa, dan bahwa ia bukan berbicara tentang air biasa. Pembicaraan antara
mereka diteruskan, sebelum akhirnya perempuan itu mengakui: Engkau seorang nabi,
Engkau Mesias.
Setelah itu, perempuan itu menjadi saksi bagi Yesus;
oleh kesaksiannya banyak orang percaya kepada Yesus. Mereka bertemu dan
menikmati air hidup.
Teman-teman dari Papua, kalian juga sudah menemukan
Tuhan Yesus. Kalian sudah merasa dan meminum air hidup. Karena itu kalian harus
yakin: kalian tidak akan disingkirkan, kalian tidak akan kehilangan. Dengan
demikian, kita semua bisa meneruskan berita tentang sumber air hidup itu kepada
orang lain, kepada sesama kita di rumah, di kampung, di kota maupun dimana sana
kita berada.
Kita ingat ceritera tentang kuda di awal khotbah tadi,
yang selalu menolak air. Petani itu mendapat jalan keluar dan meyakinkan
kudanya dengan cara ini:
Dia mengambil seekor kuda lain dan menempatkannya
disamping kuda yang kepala keras itu. Lalu dia menaruh ember dengan air di
depan kuda itu, dan kuda yang baru tiba itu minum dengan senang sekali.
Barulah kuda yang sebelumnya menolak untuk minum lalu
mengerti, dan juga mulai minum, karena ia melihat temannya minum. Dia mulai
merasa betapa pentingnya air bagi kehidupannya.
Memang kehidupan sebagai orang Kristen tidak selalu
gampang, tetapi dengan contoh yang kita berikan kepada orang lain, mereka juga
bisa merasa betapa pentingnya hubungan kita dengan Tuhan. Amin.
Sabtu, 13 Oktober 2018
Dasar Pemikiran Gerakan Reformasi Papua
Saat ini, papua menghadapi perubahan dan tantangan semakin
berat. Di papua, terjadi arus keprimitifan, demokratisasi dan otonomi yang
deras. Sedangkan di luar papua, arus globalisasi dan perdagangan bebas semakin
tidak tertahankan. Tanpa sumber daya manusia yang baik, Papau tidak akan mampu
mengambil peluang dan mengantisipasi ancaman bagi setiap persoalan yang datang.
Untuk mengantisipasi itu semua, terdorong oleh rasa cinta tanah air dan bangsa,
maka kami mendirikan lembaga yang bernama PAPUAN REFORMING MOVEMENT.
Sesuai dengan namanya “PAPUAN” adalah Tanah Air Bumi
Cendrawasih, “REFORMING” adalah Memperbaiki, dan “MOVEMENT” adalah Gerakan.
Sehingga Papuan Reforming Movement atau disinkat PAREMO adalah sebuah
organisasi Gerakan Perbaiki Tanah Air, yang di dalamnya terdapat segala
aktivitas kemanusiaan melalui Kasih Kekristenan. Paremo merupakan organisasi
non profit yang Berdikari guna memperjuangkan kondisi Keprimitifan yang sedang
terjadi di tanah air Papua dan berkomitmen menjadi salah satu wadah Reformasi
untuk Papua, dalam hal Spiritual, Sosial Kemanusiaan dan Budaya serta hal-hal
yang berhubungan dengan Kemajuan bersama untuk masa depan yang cemerlang. Pada
dasarnya Paremo memperjuangkan hak-hak manusia di tengah zaman modern alias
Zaman Now, melalui Kasih Kekristenan agar kedamaian dan kesejahteraan terwujud.
dengan semboyan : “Jadilah (GARDA) Garam dan Terang Dunia - Matius, 5:13-14”
dengan makna bersama untuk masa depan. Maksud semboyan ini adalah Kita sebagai
kaum berkemampuan segi kualitas harus dan wajib Menjadi Garam yang bisa rasakan
oleh semua orang dan menjadi Terang yang bisa melihat oleh semua orang karena
kaum inteligensia merupakan kelompok orang yang bisa meretas kondisi
keterbelakangan yang ada dalam dunia.
Tujuan dibentuknya paremo adalah sebagai upaya memperkokoh
hubungan dan kemampuan dalam mengatasi segala persoalan tanah air yang dihadapi
saat ini, terutama persoalan ketuhanan dan kemanusian serta kemampuan kualitas
untuk meretas ketidakbenaran dalam dunia. Rugi besar jikalau kita banyak
keinginan, banyak imajinasi, banyak harapan, banyak impian, banyak cita-cita
dan banyak rencana dan strategi tapi tidak berjuang memperkokoh hubungan
manusia dengan Tuhan, Hubungan sesame manusia dan bertindak sebagai kaum
visioner yang menghadirkan solusi demokratis, padahal setiap detik, menit, jam,
hari, minggu, bulan dan tahun adalah peluang untuk bisa meraih kemenangan yang
tertinggal, terluar, terbelakang dan tertindas.
Banyak gerakan-gerakan reformasi, revolusi, dan rekontruksi
yang dilakukan orang melalui individu, kelompok di seluruh dunia pada umumnya
dan di republik ini (Papua-Indonesia) pada khususnya. namun Gerakan Reformasi
Papua adalah salah satu gerakan yang juga melakukan perubahan dan perbaikan
sesuai tujuan dan prinsip Paremo. Paremo yakini bahwa jalan salah satunya untuk
meretas Keprimitifan adalah melalui landasan filosofi Kasih Kekristenan bagi
umat yang percaya Yesus sebagai Juru S’lamat, maka dalam sebuah gerakan
khususnya Paremo yang terpenting adalah gerakan yang di dalamnya semua orang
bersatu hati, pikiran dan berkehendak yang melandasi dengan sikap kasih dalam
ketuhanan, Karena sebuah gerakan tanpa barisan satu hati, pikiran dan kehendak
yang solid, maka akan mudah dihancurkan/dirobohkan dengan gerakan provokasi
lainnya. Oleh karena itu perlu adanya menyatukan dasar ideologi yang kokoh dan
langkah pergerakannya sesuai dengan ajaran dan perjuangan kristus sang juru
selamat untuk menyelamatkan umat manusia.
Demikian profile kami, semoga kita dapat bekerjasama untuk
masa depan tanah air yang lebih baik.
Makassar, 03 Januari 2015
Salam,
Keluarga Besar Paremo
Langganan:
Postingan (Atom)
Featured Post
Artikel Pilihan
Label
- 5 CELA OLEH IBLIS UNTUK MENGHANCURKAN KITAl (1)
- Air Penting Bagi Kehidupan Manusia (1)
- Anak Injil Dan Bua Injil dari Gereja Kampung (1)
- Bagaimana sejarah kekristenan (1)
- Dasar Pemikiran Gerakan Reformasi Papua (1)
- Karya Anak Garda (1)
- KREATIF Gerakan Pemuda Kristen Papua (1)
- l (1)
- Pemuda/l GIDI Di kota Studi Makassar Sulawesi - Selatan (1)
- pemuda/l GIDI di Tanah Papua dan selalu hidup mencerminkan Yesus. Tuhan Yesus memberkati (1)
- PERAYAAN HUT GIDI KE-55 PEMUDA/l GIDI DI KOTA STUDI MAKASSAR SUL- SEL 2018 (1)
- Rapat Terbuka Pemuda GIDI di Makassar 20 Januari 2018 (1)
- Selamat melayani (1)